1.                  Karakter-karakter tidak ber-etika dalam kehidupan sehari-hari
Etika profesi adalah suatu etika yang harus dimiliki oleh pekerja profesional dalam melaksanan tugas dan pekerjaannya. Didalam kehidupan sehari-hari etika merupakan salah satu hal penting yng harus dipahami. Seringkali dalam kehidupan bermasyarakat khususnya anak muda seringkali melupakan pentingnya etika. Berikut ini adalah contoh tindakan tidak beretika dalam kehidupan sehari-hari.
a.       Melanggar peraturan lalu lintas.
 Banyak para pengendara baik mobil maupun motor yang menghiraukan setiap aturan yang ada dalam berkendara. Dengan tidak menggunakan perlengkapan safety ataupun tidak mematuhi peraturan lalu lintas yang ada. Hal tersebut dapat mengganggu kenyamanan bahkan mengancam keselamatan individu maupun pengguna jalan lainnya.
b.      Mencuri
Mencuri atau suka mengambil milik orang lain. Orang yang selalu mencari-cari kesempatan disaat orang lain lengah untuk mengambil barang yang bukan miliknya, jelas merupakan salah satu karakter orang sangat tidak beretika dan melanggar norma yang ada.
c.       Membuang sampah sembarangan.
 Masyarakat Indonesia masih banyak yang tidak memiliki etika baik, terutama dalam memperhatikan lingkungannya yaitu membuang sampah sembarangan. Banyak dari mereka ketika membuang sampah berkata “Cuma sedikit, gak kenapa-kenapalah..”, padahal pada kenyataannya sedikit sampah tapi dari ribuan jiwa bisa jadi bukit juga. Salah satu dampak dari membuang sampah sembarangan yaitu mengakibatkan banjir. Masyarakat yang tadinya membuang sampah sembarangan ketika terjadinya banjir, banyak dari mereka malah menyalahkan pemerintah yang tidak baik dalam mengatasi kotanya.
d.      Berbicara kasar di depan umum.
 Hal tersebut dianggap tidak beretika karena jika berbicara kasar kepada seseorang di depan umum berarti tidak menghargai orang tersebut. Selain itu juga tidak mempedulikan kondisi lingkungan sekitar. Berbicara kasar juga membuat diri kita sendiri dipandang sebagai seorang yang tidak baik oleh orang yang mendengarkan.
e.       Menerobos antrian
 Antrian menjadi salah satu hal yang biasa dalam berbagai aspek kehidupan, seperti antrian pembelian tiket commuter line, antrian bank, antrian kasir supermarket dan lain sebagainya. Namun, dalam mengantri tidak selamanya orang memiliki kesabaran. Terkadang terdapat orang yang mencari celah untuk menerobos antrian dengan alasan sedang terdesak waktu atau alasan lainnya. Hal tersebut tidak seharusnya dilakukan karena dapat memicu kekesalan orang lain.

2.                  Aktivitas-aktivitas tidak ber-etika profesional dalam bekerja sebagai seorang sarjana Teknik Industri
Tindakan tidak beretika juga seringkali kita jumpai dalam dunia kerja, terlebih lagi sebagai seorang sarjana teknik industri kita perlu memahami pentingnya etika dalam dunia kerja. Berikut ini merupakan tindakan tidak ber-etika profesional dalam bekerja dilingkungan kerja.
a.                   Egois tidak dapat bekerja sama dalam tim
Pekerjaan yang dilakukan pada umumnya akan berhubungan atau berkaitan dengan banyak orang dimana kerjasama dalam tim tentu sangat diperlukan. Orang yang egois dan tidak dapat bekerja sama dalam tim merupakan aktivitas tidak beretika.
b.                  Sering tidak masuk kerja
Sering absen atau tidak masuk kerja merupakan aktivitas tidak beretika dimana hal tersebut akan dapat menghambat pekerjaan orang lain dan merugikan perusahaan. Orang yang beretika akan bertanggung jawab pada pekerjaannya dengan masuk kerja dan menyelesaikan pekerjaannya.
c.                   Tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan
Hal ini tentu merupakan aktivitas tidak beretika dimana bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan adalah kewajiban dari pekerja. Selain itu hal ini juga akan merugikan orang lain dan perusahaan itu sendiri.
d.                  Menyerang, menganiaya, mengancam, atau mengintimidasi teman sekerja atau pengusaha di lingkungan kerja
Seorang pekerja yang bertidak semaunya diarea tempat kerja juga dapat merugikan perusahaan karena perilaku tersebut dapat membuat karyawan lainnya tidak nyaman sehingga tidak konsetrasi dalam bekerja.
e.                   Mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan, memakai atau mengedarkan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di lingkungan kerja.
Perilaku seorang pekerja seperti ini sangat mengganggu kegiatan yang berlangsung diperusahaan sehingga dapat merugikan perusahaan dan pada aktivitas tersebut sangat tidak dibenarkan dalam segala peraturan yang ada diperusahaan.
f.                   Sesama teman kerja tidak saling sapa serta sering datang terlambat
Silahturahmi dalam lingkungan kerja sangat penting karena untuk meningkatkan semangat dari masing-masing pekerja serta mentaati peraturan perusahaan harusnya sudah mendarah daging dalam kehidupana pekerja agar pekerjaanya tidak sia-sia maka apabila melakukan kegitan yang melanggar sangat disayangkan karena akan merugikan diri pekerja itu sendiri.

3.                  Pentingnya memahami etika profesi untuk Sarjana Teknik Industri
Etika profesi diartikan sebagai sikap menegakkan aturan-aturan yang disepakati sesuai dengan batasan-batasan dalam melakukan pekerjaan, berdasarkan keterampilan maupun pengetahuan khusus. Sarjana Teknik Industri diarahkan untuk memiliki kemampuan pemecahan masalah yang kuat dan sistemik dengan pendekatan multi-disiplin tentunya dalam kerangka keilmuan teknik industri. Pentingnya etika profesi harus dipahami oleh seorang Sarjana Teknik Industri, sebagai seorang sarjana yang terlebih lagi memiliki pengetahuan yang luas. Hal ini sangat penting dipahami dan diterapkan guna menjadi seorang pekerja yang beretika dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi teladan bagi lingkungannya, terlebih lagi dengan gelar yang disandang dalam dunia kerja pun perlu penerapan etika guna menjaga kinerja dengan baik sehingga sebagai lulusan sarjan teknik industri dapat bekerja sesuai etika yang ada, karena ketika kita tidak beretika bukan hanya pandangan secara pribadi terhadap individu itu sendiri yang akan dilihat oleh orang lain, tetapi orang lain juga akan melihat latar belakang kita, seperti asal-usul tempat kita menempuh pendidikan.

4.                  Organisasi profesi untuk prodi teknik industri selain PII
Kepakaran seorang sarjana teknik industri dapat dikatakan sebagai keahlian khusus (kompetensi) yang harus dimiliki seorang Sarjana Teknik Industri. Seorang professional teknik industri seringkali membanggakan kompetensinya dalam berbagai hal mulai dari proses perancangan produk, perancangan tata-cara kerja sampai dengan mengembangkan konsep-konsep strategis untuk mengembangkan kinerja industri. Berikut merupakan organisasi profesi untuk prodi Teknik Industri.
a.       Ikatan Sarjana Teknik dan Manajemen Industri (ISTMI).
 ISTMI sebagai organisasi profesi dari disiplin Ilmu Teknik Industri (TI) dan Manajemen Industri (MI) di Indonesia lahir pada tanggal 22 Nopember 1986 di Jakarta. Kelahiran organisasi ini didasari atas pertimbangan bahwa profesi TI dan MI telah diterima di kalangan yang sangat luas sejak masuknya disiplin sekitar 16 tahun sebelumnya. Keberadaannya sudah menembus batas-batas konvensional keteknikan atau keindustrian.
b.      IIE (Institute of Industrial and System Engineering).
Institute of Industrial Engineers (IIE) adalah lembaga profesional yang berdedikasi semata-mata untuk mendukung profesi teknik industri dan individu yang terlibat dengan meningkatkan kualitas dan produktivitas. Lembaga ini didirikan pada 1948 dan disebut American Institute of Industrial Engineers sampai 1981, ketika nama ini diubah untuk mencerminkan basis keanggotaan internasionalnya. Anggota termasuk mahasiswa baik dan kaum profesional. IIE menyelenggarakan konferensi regional dan nasional tahunan di Amerika Serikat. IIE bermarkas di Amerika Serikat di Norcross, Georgia, pinggiran yang terletak di timur laut Atlanta.
c.       BKSTI (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Teknik Industri Indonesia).
BKSTI sebagai forum kerjasama antar penyelenggara pendidikan tinggi teknik industri se Indonesia. Tujuan dan Hasil yang diperoleh dari acara tersebut diantaranya adalah sebagai wadah bagi pemangku kepentingan penyelenggara pendidikan tinggi Teknik Industri dalam mendukung komunikasi dan perumusan ide-ide inovatif, kreatif dan bernilai tambah, sebagai wadah bagi peneliti dan praktisi teknik industri dalam berbagi pengetahuan, penelitian, dan pengalaman.
d.         Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI).
Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) adalah organisasi profesi tingkat nasional yang beranggotakan para pakar, pemakai dan peminat. Ergonomi di berbagai bidang yang bersama-sama berhimpun dalam suatu wadah untuk menggalang kemampuan dalam bidangnya masing-masing, membina ergonomi baik dalam keilmuan maupun dalam pemakaiannya sehingga potensi ergonomi dalam Pembangunan Nasional dapat lebih digali dan diwujudkan secara nyata. PEI bertujuan untuk mengembang serta menerapkan iilmu ergonomi dalam berbagai kegiatan teknologi, industri dan berbagai kegiatan lain yang menuntut pendekatan ergonomis, dengan sasaran mencapai keselarasan hubungan timbal-balik antara manusia, alat dan lingkungannya, serta untuk menjaga keseimbangan hubungan unsur-unsur fisikal, sosial, psikologikal bagi peningkatan kualitas hidup yang lebih baik.
e.         Perhimpunan Ahli Teknik Indonesia (PATI)
PATI merupakan suatu wadah pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional, yang didirikan di Jakarta pada tanggal 25 Juni 1985.PATI berdiri berdasarkan PANCASILA dan merupakan Organisasi profesi Keteknikan non-politik dan tidak berafiliasi dengan Organisasi Sosial. PATI didirikan denMelaksanakan maksud untuk persatuan pembinaan profesi para ahli teknik dalam pembangunan nasional. Serta menghimpun segenap Ahli teknik Indonesia dalam usaha meningkatkan produktifitas nasional.

Sumber:
http://bkti-pii.or.id/komunitas-teknik-industri-indonesia-mailing-list/
https://id.wikipedia.org/wiki/Kode_etik_profesi
http://www.unhas.ac.id/rhiza/arsip/kuliah/ETIKA_PROFESI/MAKALAH_2015/Etika_Profesi_Michael_makalah.docx
http://furuhitho.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/31549/ETIKA+PROFESI+teknik+industri+2.pdf
http://eprints.undip.ac.id/4907/1/Etika_Profesi.pdf
http://dian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/42717/ETIKA+PROFESI+(1).p


1.                   Karakter-karakter tidak ber-etika dalam kehidupan sehari-hari Etika profesi adalah suatu etika yang harus dimiliki o...